Minggu, 01 November 2009

MODUL DRAMA

BAB I PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI

KOMPETENSI DASAR 11,12:
MENGIDENTIFIKASI PERISTIWA, PELAKU, PERWATAKAN,DIALOG, DAN KONFLIK DALAM PEMENTASAN DRAMA

INDIKATOR
Siswa dapat menganalisis pementasan drama, dilihat dari peristiwanya, pelakunya, perwatakannya, dialog dan konflik dalam pementasan drama.

B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
. Bacalah dengan teliti Bab II ,kemudian kerjakanlah latihan yang telah disediakan

C. RUANG LINGKUP ISI
Modul ini berisi tentang pengertian drama secara umum, dan unsur-unsurnya.

BAB II PEMBELAJARAN
DRAMA
Kata drama dari bahasa Yunani “draomai “ yang berartigerak atau laku.
Drama adalah seni yang mempertunjukkan perilaku manusia melalui perbuatan.

Syarat pokok yang harus ada dalam pementasan drama yaitu :

1. aktor
2. sutradara
3. konflik
Dalam sebuah pementasan, factor diatas akan sangat mempengaruhi keberhasilannya.
Seorang actor harus benar-benar dapat memerankan karakternya dengan mantap melalui dialog serta gerak-geriknya, namun tidak berlebihan.
Di dalam pementasan, factor tema atau peristiwa juga tak kalah penting. Tema yang baik dalam drama adalah yang dapat:
1. memupuk rasa keindahan (estetis)
2. membimbing kea rah peradaban manusia/ kesusilaan ( etis)
3. mampu mendewasakan pola piker manusia ( edukatif)
4. memberi penyuluhan kepada masyarakat (konsultatif)
5. dapat menciptakan ide atau gagasan baru bagi penonton (kreatif)
6. dapat menghibur (rekreatif)

Tema-tema yang diangkat dalam pementasan drama memang harus memenuhi syarat di atas, namun juga harus dikemas dalam konflik yang menarik, sehingga tidak membosankan.
Untuk menghasilkan karya yang baik, pementasan drama perlu dilengkapi:
1. Penataan Setting.
2. Properties/alat-alat pementasan,seperti: tata cahaya, tata busana, tata arias, tata suara, dll.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persiapan pementasan drama:
1. Berdiskusi memahami isi naskah.
2. Melakukan pemilihan peran sesuai dengan isi naskah.
3. Berlatih membaca naskah sesuai dengan perannya.
4. Berlatih melafalkan dialog disertai latihan ekspresi dan acting.
5. Berlatih memerankan tokoh secara keseluruhandengan memperhatikan ekspresi, acting, dan blocking.
6. Mendramatisasikan di depan public.

Pelaku, atau pemain yang baik harus dapat:
1. Berakting wajar (fleksibel)
2. Menjiwai atau menghayati perannya.
3. Daya imajinasi kuat, yaitu dapat membayangkan peran yang dilakoknkan meskipun belum pernah mengalaminya.
4. Terampil dan kreatif.
5. Mengesankan atau dapat meyakinkan penonton.

Corak drama:
1. Drama tragedy, menyedihkan.
2. Drama komedi, melukiskan kelucuan hidup atau menyenangkan.
3. Drama tragedy komedi, berisi gabungan antara tragedy dan komedi.
4. Lelucon atau dagelan, sengaja memancing penonton untuk tertawa.
5. Opera, dialognya diwujudkan dalam bentuk nyanyian.
6. Pantomim, dilakonkan dalam bentuk gerakan saja.
7. Tableau, pemainnya hanya menampilkan gerakan, sedangkan dialog disampaikan orang lain di luar panggung.
8. Sendratari, gerak-geriknya dilakukan dengan tarian,biasanya diiringi dengan musik gamelan.

Penulisan teks drama

Ada 4 unsur yang harus ada dalam penulisan teks drama, yaitu:

1. Tokoh,yaitu nama-nama tokoh diikuti tanda titik dua.
2. Dialog, yang dimasukkan dalam tanda kutip
3. Keterangan latar yaitu ditulis pada tiap awal babak sebuah naskah, meliputi tempat, asesoris,situasi,dll.
4. Keterangan lakuan, yaitu bagaimana sikap,bloking,saat mengucapkan dialog, yang dituliskan pada akhir dialog dimasukkan dalam tanda kurung.

Contoh teks:
DI RUANGAN YANG SEMPIT DAN KOTOR, TERDAPAT SEBUAH MEJA DAN KURSI KAYU REOT, DENGAN LAMPU TEMARAM.

Karlan : “Mbok…., sudah makan?” (sambil menggoyangkan lengan Karti)
Karti : “Bbe..lum..nak!” (sambil tetap merebahkan kepalanya di atas me

…………………………………………………….






DRAMA
Kata drama dari bahasa Yunani “draomai “ yang berartigerak atau laku.
Drama adalah seni yang mempertunjukkan perilaku manusia melalui perbuatan.

Syarat pokok yang harus ada dalam pementasan drama yaitu :

1. aktor
2. sutradara
3. konflik
Dalam sebuah pementasan, factor diatas akan sangat mempengaruhi keberhasilannya.
Seorang actor harus benar-benar dapat memerankan karakternya dengan mantap melalui dialog serta gerak-geriknya, namun tidak berlebihan.
Di dalam pementasan, factor tema atau peristiwa juga tak kalah penting. Tema yang baik dalam drama adalah yang dapat:
1. memupuk rasa keindahan (estetis)
2. membimbing kea rah peradaban manusia/ kesusilaan ( etis)
3. mampu mendewasakan pola piker manusia ( edukatif)
4. memberi penyuluhan kepada masyarakat (konsultatif)
5. dapat menciptakan ide atau gagasan baru bagi penonton (kreatif)
6. dapat menghibur (rekreatif)

Tema-tema yang diangkat dalam pementasan drama memang harus memenuhi syarat di atas, namun juga harus dikemas dalam konflik yang menarik, sehingga tidak membosankan.
Untuk menghasilkan karya yang baik, pementasan drama perlu dilengkapi:
1. Penataan Setting.
2. Properties/alat-alat pementasan,seperti: tata cahaya, tata busana, tata arias, tata suara, dll.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persiapan pementasan drama:
1. Berdiskusi memahami isi naskah.
2. Melakukan pemilihan peran sesuai dengan isi naskah.
3. Berlatih membaca naskah sesuai dengan perannya.
4. Berlatih melafalkan dialog disertai latihan ekspresi dan acting.
5. Berlatih memerankan tokoh secara keseluruhandengan memperhatikan ekspresi, acting, dan blocking.
6. Mendramatisasikan di depan public.

Pelaku, atau pemain yang baik harus dapat:
1. Berakting wajar (fleksibel)
2. Menjiwai atau menghayati perannya.
3. Daya imajinasi kuat, yaitu dapat membayangkan peran yang dilakoknkan meskipun belum pernah mengalaminya.
4. Terampil dan kreatif.
5. Mengesankan atau dapat meyakinkan penonton.

Corak drama:
1. Drama tragedy, menyedihkan.
2. Drama komedi, melukiskan kelucuan hidup atau menyenangkan.
3. Drama tragedy komedi, berisi gabungan antara tragedy dan komedi.
4. Lelucon atau dagelan, sengaja memancing penonton untuk tertawa.
5. Opera, dialognya diwujudkan dalam bentuk nyanyian.
6. Pantomim, dilakonkan dalam bentuk gerakan saja.
7. Tableau, pemainnya hanya menampilkan gerakan, sedangkan dialog disampaikan orang lain di luar panggung.
8. Sendratari, gerak-geriknya dilakukan dengan tarian,biasanya diiringi dengan musik gamelan.

Penulisan teks drama

Ada 4 unsur yang harus ada dalam penulisan teks drama, yaitu:

1. Tokoh,yaitu nama-nama tokoh diikuti tanda titik dua.
2. Dialog, yang dimasukkan dalam tanda kutip
3. Keterangan latar yaitu ditulis pada tiap awal babak sebuah naskah, meliputi tempat, asesoris,situasi,dll.
4. Keterangan lakuan, yaitu bagaimana sikap,bloking,saat mengucapkan dialog, yang dituliskan pada akhir dialog dimasukkan dalam tanda kurung.

Contoh teks:
DI RUANGAN YANG SEMPIT DAN KOTOR, TERDAPAT SEBUAH MEJA DAN KURSI KAYU REOT, DENGAN LAMPU TEMARAM.

Karlan : “Mbok…., sudah makan?” (sambil menggoyangkan lengan Karti)
Karti : “Bbe..lum..nak!” (sambil tetap merebahkan kepalanya di atas me

…………………………………………………….

RANGKAIAN PERISTIWA / TAHAPAN ALUR DALAM DRAMA
1. Tahap perkenalan/ eksposisi: memperkenalkan tokoh, latar, dll.
2. Tahap konflik awal: menyampaikan permasalahan awal yang terjadi
3. Tahap komplikasi: permasalahan semakin kompleks, masing-msing tokoh mengalami permasalahan yang semakin menajam.
4. Tahap Klimaks(puncak masalah): permasalahan sampai pada taraf puncak,paling rumit.
5. Tahap anti klimaks(penurunan masalah): permasalahan mereda
6. Tahap penyelesaian (katastrofa) :permasalahan selesai.